Developing
Mathematics Education
In
Indonesia
By
Marsigit
Reviewed
by Khilmi Nur Ma’rifah
(khilmimarifah.blogspot.com)
Indonesia saat ini sedang berusaha
keras mengembangkan pendidikan untuk mewujudkan bangsa yang unggul. Tujuan sistem
pendidikan meliputi: (a) meningkatkan pengabdian penuh kepada Allah SWT, (b)
mengembangkan
kecerdasan dan
keterampilan individu; (c) mendorong sikap positif kemandirian dan pengembangan, (d) memastikan
bahwa semua anak yang melek huruf.
Pada tahun 1984,
bukti menunjukkan bahwa
pendekatan
dianggap tidak mampu memobilisasi sumber daya dan untuk memulai model ke
nasional aplikasi.
Gambaran pengajaran di
Indonesia adalah guru umumnya menjelaskan dan mempertanyakan dalam konteks
instruksi seluruh kelas diikuti oleh siswa bekerja pada kertas dan
pensil tugas di tempat mereka. Fungsi guru sebagai tokoh sentral dalam
menentukan
kegiatan dan
melakukan instruksi, dan, siswa jarang aktif terlibat dalam pembelajaran secara
langsung dari
satu sama lain atau memulai proses interaksi dengan orang lain. Kebanyakan guru menghabiskan sebagian besar waktu menyampaikan informasi untuk anak-anak; papan tulis sejauh ini bantuan visual yang paling umum tetapi sering digunakan guru untuk menulis daripada untuk presentasi dari urutan logis dari ide-ide.
satu sama lain atau memulai proses interaksi dengan orang lain. Kebanyakan guru menghabiskan sebagian besar waktu menyampaikan informasi untuk anak-anak; papan tulis sejauh ini bantuan visual yang paling umum tetapi sering digunakan guru untuk menulis daripada untuk presentasi dari urutan logis dari ide-ide.
Tantangan bagi
pendidik dalam dekade berikutnya adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa
yang lebih tinggi di
matematika;
guru harus mengatur instruksi untuk melibatkan anak-anak sehingga mereka secara
aktif membangun
mereka sendiri
pengetahuan dengan pemahaman (Peterson di Grouws, et al., 1988).
Saat ini studi
tentang matematika dan ilmu pendidikan di Indonesia telah indikasi
bahwa prestasi anak-anak dalam mata pelajaran matematika dan Ilmu rendah, seperti ditunjukkan oleh hasil tahun Meninggalkan Nasional (EBTANAS) Pemeriksaan oleh tahun baik di Sekolah Dasar dan Menengah.
bahwa prestasi anak-anak dalam mata pelajaran matematika dan Ilmu rendah, seperti ditunjukkan oleh hasil tahun Meninggalkan Nasional (EBTANAS) Pemeriksaan oleh tahun baik di Sekolah Dasar dan Menengah.
Penguasaan
anak-anak di Matematika dan konsep Ilmu Pengetahuan dan keterampilan proses
Sains masih rendah. Ini mungkin sebagai hasil dari:
(a) kekurangan
kegiatan laboratorium;
(b) kurangnya
guru memiliki
menguasai ilmu
keterampilan pendekatan proses;
(c) isi pada
Matematika dan Ilmu kurikulum terlalu ramai;
(d) waktu
ketentuan administrasi terlalu banyak memakan bagi guru;
(e) kurangnya
laboratorium
peralatan dan laboratorium
sumber daya manusia. Penelitian juga menunjukkan ketidakcocokan bahwa di antara tujuan
pendidikan, kurikulum, dan sistem evaluasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar