MATHEMATICAL THINKING
ACROSS MULTILATERAL CULTURE
By Marsigit
Reviewed by Khilmi Nur Ma’rifah
Berpikir
Matematika (Ono Y, 2006), merupakan dasar untuk berbagai jenis pemikiran dan
belajar matematika siswa dapat berpikir logis dan rasional. Juga matematika
memiliki rentang yang sangat luas aplikasi termasuk fisika, statistik dan ekonomi. Dan
dalam berbagai bidang yang berbeda pemikiran matematis yang digunakan. Juga
jika kita melihat
kurikulum di berbagai negara, di negara yang kita lihat, matematika diajarkan dari usia
sangat muda. Itu karena semua negara menyadari pentingnya matematika.
Menurut
Marsigit et al (2007), untuk konteks Indonesia, tujuan matematika pendidikan dari
sekarang masih mendesak untuk mempromosikan pemikiran matematika dan untuk
mengambil ke
tindakan.
Dengan demikian, ini menyebabkan menunjukkan bahwa perlu melakukan kelas
berbasis
penelitian
untuk menyelidiki faktor pendorong yang diperlukan terhadap kemampuan siswa
untuk mengembangkan
berpikir
matematika. Hasil
penelitian mengindikasikan bahwa matematika harus diterapkan dalam situasi alami,
setiap di mana masalah nyata yang muncul, dan untuk menyelesaikannya, perlu
untuk menggunakan
metode
matematika.
Keterampilan
dan metode matematika adalah landasan untuk mencapai pengetahuan tentang ilmu
pengetahuan, informasi, dan bidang studi lain di konsep-konsep
matematika yang penting, dan untuk menerapkan matematika dalam situasi
kehidupan nyata.
Studi ini
menemukan bahwa guru memiliki peran penting untuk mendorong siswa untuk mengembangkan metode mengajar matematika.
Pada akhirnya, pada penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa siswa mengembangkan pola berpikir induktif ketika mereka menemukan bahwa tinggi silinder lingkaran tegak adalah sama dengan lebar persegi panjang tersebut; dan keliling lingkaran adalah sama dengan panjang persegi panjang. Mereka terus melakukan berpikir induktif sampai mereka menemukan formula dari lateral yang luas dari silinder lingkaran tegak, rumus bola, dan rumus volume.
Pada akhirnya, pada penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa siswa mengembangkan pola berpikir induktif ketika mereka menemukan bahwa tinggi silinder lingkaran tegak adalah sama dengan lebar persegi panjang tersebut; dan keliling lingkaran adalah sama dengan panjang persegi panjang. Mereka terus melakukan berpikir induktif sampai mereka menemukan formula dari lateral yang luas dari silinder lingkaran tegak, rumus bola, dan rumus volume.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar