Sabtu, 27 September 2014

Kenapa laki-laki perlu memilih istri seorang guru?

Ini alasan kenapa laki-laki perlu memilih istri seorang guru:
1.      Ada jadwal kegiatan yang pasti (tidak terlalu padat dan tidak terlalu banyak menganggur)
Bukan berarti wanita yang memiliki pekerjaan lain tidak memiliki jadwal, tapi kalau seorang guru jadwalnya setiap hari sudah pasti tetap dan ditetapkan. Sampai penempatan dia di sekolah pun sudah terjadwal. Kalau dia seorang guru matematika, hidup dia tidak hanya terjadwal, bahkan tertata. Seperti dia mengajarkan anak didiknya tentang perbandingan dan skala, dia juga dapat membagi dengan baik dengan skala yang tepat (seimbang) mana waktu untuk keluarga dan mana waktu untuk bekerja.
Ini contoh jadwalnya:
04.30 pagi       : Bangun pagi, solat subuh, masak air, buat sarapan
06.00 pagi       : Mandi, persiapan diri
06.40 pagi       : Berangkat ke sekolah
07.00 pagi       : Mulai mencerdaskan anak bangsa
09.00 pagi       : Istirahat
09.15 pagi       : Masuk kelas lagi
11.15 pagi       : Istirahat
11.30 pagi       : Masuk kelas lagi
13.00 siang      : Pulang ke rumah (kalau tidak ada tambahan pelajaran/ membimbing ekstrakurikuler)
Gimana, senang kan? ^_^ Jadi, kalau sudah menikah, istri itu akan mengatur hidup berkeluarga dengan lebih sempurna (insyaAllah).
Pagi     : Sarapan + beres-beres rumah + masak.
Siang   : Makan siang + duduk dengan suami (hehe..)
Sore     : Istirahat + minum/ duduk sore santai + menyiapkan makan malam
Malam            : Mengurus anak dan menyiapkan keperluan untuk besok hari, istirahat

2.      Berdedikasi dan penuh komitmen
Seorang guru menghabiskan waktu paling banyak di sekolah dan di rumah. Kebanyakan oang tua berharap anaknya dididik di sekolah seratus persen bahakan ada orang tua yang kurang atau bahkan tidak peduli dengan anaknya karena sibuk dengan pekerjaannya. Maka guru tidak dianjurkan memberi perhatian pada murid secara berlebihan. Pun tidak memberikan kelonggaran yang terlalu besar kepada murid supaya dia tidak menjadi arogan.
Apakah Anda pernah mendengar orang lain menyalahkan insinyur, arsitek, pilot, dokter, pengacara, dan sebagainya bila terjadi keruntuhan akhlak dan gejala sosial? Tidak ada! Hampir semua menyalahkan guru. Oleh karena itu, guru harus selalu berkomitmen.
Konsep yang sama
Jadi, kalau suami terabaikan di rumah, salahkan siapa?
Maka, si istri akan berkomitmen untuk memastikan suami senang, bahagia dan apa saja asalkan suaminya tersenyum dan tidak memikirkan untuk menambah cabang lain. Eh? (sambil mengasah pisau, hehe)

3.      Jujur dan tidak menyeleweng
Ketika berpakaian ke tempat kerja, seorang guru tentu beretika. Dalam menidik peserta didik, ada pedoman. Sampai sekolah, mengisi waktu kedatangan dan tandatangan presensi. Pulang sekolah, ada jamnya lagi.
Pembayaran siswa selama bersekolah, semua ada tertulis hitam diatas putih, tidak ada pungutan lain selain jelas untuk siswa itu sendiri (misal fotocopy, dll).
Mau menyeleweng? Gimana bisa?
Kalau ketahuan dan tertangkap bisa kehilangan pekerjaan menjadi seorang guru itu.
Bahkan bisa masuk koran dan tampil di berita utama pula, dengan judul, "GURU ......"
Waow banget kan? Jadi guru kalau mau nakal mesti pikir berjuta-juta kali.
Seorang istri yang merupakan seorang guru tidak akan melupakan suaminya. Hidupnya ada di sekitar lingkungan sekolah, keluarga, suami, sekolah lagi, keluarga lagi, dan suami lagi.

4.      Terapi melepaskan tekanan
Semua pekerjaan ada tekanan.
Ibu-ibu yang mencuci piring dan masak di restoran pun tertekan. Pekerja kantoran pun pasti ada tekanan.
Tapi bagaimana menyiapkan diri kalau tertekan?
Kegiatan luar seperti memanjat gunung, senam, dan sebagainya sudah lama diperkenalkan kepada guru-guru bersama siswa. Bahkan, dalam kegiatan itu bisa ajak pasangan untuk ikut. Selain melepaskan tekanan, bisa liburan dengan suami pula kan? J
Memukul anak-anak di sekolah?
Itu bukan satu hal yang mengasyikkan. Malah bisa masuk penjara. Haduhhh.. Gak banget yaw.
Lebih baik membuat sesuatu yang menyenangkan untuk melepaskan tekanan.

5.      Banyak libur sekolah dan kerja cuma setengah hari.
Ini yang semua orang suka dari sesorang yang memiliki karir guru. Tidak dapat dipungkiri kalau banyak yang menginginkan pasangan (istri) yang bekerja sebagai guru. Anda termasuk? hehe
Wanita yang berkarir sebagai guru dapat mengurus keluarga di rumah tanpa mengabaikan pekerjaannya sebagai guru. Sekolah setengah hari. Bila pulang kerja, guru biasanya akan ada di rumah kan? Kalau libur sekolah, setiap hari pun ada di rumah.

6.      Terbiasa mengurus dan mendidik anak
Mana ada guru yang tidak berhadapan dengan anak-anak? Guru selalu dan setiap hari berhadapan dengan anak didik. Itulah yang menyebabkan seorang guru lebih banyak memiliki sifat keibuan. Guru mau dan mampu mendidik anak ‘orang lain’, insyaAllah nanti ketika dia mempunyai anak juga kelak akan dapat dididik dan dibimbing menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan, aamiin J

7.      Penampilan
Dari segi wajah, aku tidak akan menilai manusia. Tapi kebanyakan guru-guru biasanya punya penampilan yang sedap dipandang mata. Berangkat ke sekolah harus terlihat cantik dan rapi. Setiap hari ada berapa pasang mata yang akan mengawasi langkah guru itu?
Masuk kelas, ada minimal 32 pasang mata melihat. Gimana kalau guru SMP yang setiap hari bisa mengajar lebih dari 1 kelas? Bisa dihitung sendiri kan? Hehe
Anak-anak yang suka, akan memuji, "Wah, Bu guru cantik banget hari ini!"
Tapi Bu guru kalau dipuji, dia tidak akan cepat bangga diri.
Kenapa?

Setiap anak yang suka (biasanya remaja pubertas kalau di SMP/ SMA dan budak-budak jujur ​​dan polos kalau mengajar di SD) selalu selalu memuji gurunya. Jadi, bukan suatu masalah dan tidak akan terlihat guru itu berbunga-bunga bila dipuji cantik, menarik, tertarik, menawan. Eh? Hehe